MAKALAH
Sering kali produk serupa dengan kualitas yang sama akan mengalami persaingan harga yang ketat. Yang perlu kita lakukan adalah memeberikan harga sedikit lebih murah namun tetap dalam batas kewajaran sehingga tidak berdampak pada keraguan konsumen untuk memebeli barang yang kita tawarakan, karena sering kali konsumen beranggapan bahwa produk dengan harga jauh lebih murah memiliki kualitas yang lebih jelek.
Untuk melakukan setrategi persaingan harga kita juga perlu memeperhatikan prilaku para konsumen kita. Apakah konsumen kita memprioritaskan harga produk sebagai tolak ukurnya dalam mengambil keputusan untuk memebeli produk kita, atau konsumen malah lebih memperhatikan kualitas sebagai tolak ukur keputusan untuk membeli. Jadi antara harga dan kualitas tetaplah kita harus menyesuaikan dengan kondisi konsumen di pasaran.
Sebagai pelaku usaha yang memiliki banyak persaingan. Sering kali kita mengeluh apabila pesaing kita tengah ramai sedangakan usaha kita sepi-sepi saja. Sering kali kita menuduh yang tidak-tidak kepada pesaing kita. Daripada sibuk memikirkan apa yang dilakukan oleh pesiang kita sehigga dagangannya laku, lebih baik kita memikirkan usaha kita, bagaimana caranya agar penjualannya dapat meningkat. Pikirkan setrategi yang dapat menjadi magnet untuk para konsumen datang dan beralih ke tempat usaha kita. Seperti halnya apa yang sudah di jelaskan di atas, kita harus melakukan inovasi produk, memberikan harga yang bersaing dan memberikan pelayanan terbaik sehingga dapat membuat para konsumen balik lagi dan mau berlangganan dengan kita.
MANAJEMEN PEMASARAN
“MENGHADAPI PERSAINGAN”
Dosen Pembimbing :
Misharni
SE.MM
Disusun Oleh :
Kelompok VI
Ermawati
141.2394
Alfi
Rahmi 141.2442
Fachrur
Rozi 131.2203
Willy
Fikri 141.2387
Rifki
Wismar Putra 141.2389
SEKOLAH TINGGI
ILMU EKONOMI SUMATERA BARAT
STIE SB
2016 / 2017
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb.
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang menghadapi
persaingan .
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Pariaman, 22 Oktober 2016
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Pariaman, 22 Oktober 2016
KELOMPOK
VI
DAFTAR
ISI
Daftar Isi …………………………………………………….
Kata Pengantar …………………………………………………….
BAB I
PEMBUKAAN
1.1.Latar Belakang Masalah …………………………………………………….
1.2.Rumusan Masalah. …………………………………………………….
1.3. Tujuan …………………………………………………….
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Bagaimana Cara Kita Bisa
Menghadapi Persaingan Usaha …………………………………………………….
2.2. Pengertian Strategi …………………………………………………….
2.3. Strategi Bersaing Dalam Berwirausaha …………………………………………………….
2.4. Bentuk Strategi Lain Berdasarkan Aspek Kemampuan
Perusahaan …………………………………………………….
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan …………………………………………………….
3.2. Saran …………………………………………………….
Daftar Pustaka …………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Munculnya
persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dengan
adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai peluang dan
ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam prusahaan yang akan
memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk
itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang
terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai
perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia
bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan-kelemahan dan
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian para wirausaha dituntut
untuk meinilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi
persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung
atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam
hal teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti
itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil keputusan maupun
langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi
bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk
pengembangan usaha.
2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka
rumusan masalah adalah:
1) Apakah
strategi bersaing dalam berwirausaha?
2) Apa saja
strategi bersaing dalam berwirausaha?
3) Apakah penting
strategi bersaing dalam berwirausaha?
3. Tujuan
dan Manfaat
1) Untuk mengetahui
apakah strategi bersaing dalam berwirausaha.
2) Untuk
mengetahui apa saja strategi bersaing dalam berwirausaha.
3) Untuk
mengetahui apakah penting strategi bersaing dalam berwirausaha.
BAB
II
PENDAHULUAN
Menghadapi
persaingan merupakan hal yang pasti dialami perusahaan. Dikarenakan adanya
persamaan varietas dan faktor – faktor
lain yang akan mempengaruhi pertumbuhan suatu usaha dan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap total penerimaan perusahaan. Untuk itu perusahaan harus
bisa mengidentifikasi masalah dan mencari solusi dan strategi yang pada
akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
2.1. BAGAIMANA CARA KITA BISA MENGHADAPI PERSAINGAN USAHA :
·
Melakukan Inovasi Produk
Inovasi sangatlah
perlu untuk dilakukan, apalagi kalau produk yang kita tawarkan merupakan produk
yang sudah tidak asing di pasaran. Melakukan inovasi tidaklah harus merubah
bentuk atau kekhasan produk itu sendiri, akan tetapi melakukan inovasi adalah
memberikan sedikit nilai tambah baik itu dari segi manfaat, penampilan, harga
dan kemudahan. Seperti halnya saya sebagai seorang pengusaha makanan dalam hal
ini saya menjual makanan berupa kebab, saya melakukan inovasi kebab dengan
menggunakan jamur tiram sebagai daging pengganti dengan ukuran kebab yang lebih
kecil sehingga hanya memerlukan sedikit biaya untuk bahan baku, hasilnya kebab
hasil inovasi kami dapat kami di jual dengan harga yang jauh lebih murah di
pasaran dengan rasa yang tentunya sama enaknya dari kebab biasa, bahkan produk
kebab kami lebih khas karena menggunakan jamur tiram sebagai bahan dasar daging
kebab. Dengan rasa yang enak dan harga yang sangat terjangkau kebab hasil
inovasi kami pun sangat laris manis di pasaran.
·
Memberikan Harga yang bersaing dan masuk akal
Sering kali produk serupa dengan kualitas yang sama akan mengalami persaingan harga yang ketat. Yang perlu kita lakukan adalah memeberikan harga sedikit lebih murah namun tetap dalam batas kewajaran sehingga tidak berdampak pada keraguan konsumen untuk memebeli barang yang kita tawarakan, karena sering kali konsumen beranggapan bahwa produk dengan harga jauh lebih murah memiliki kualitas yang lebih jelek.
Untuk melakukan setrategi persaingan harga kita juga perlu memeperhatikan prilaku para konsumen kita. Apakah konsumen kita memprioritaskan harga produk sebagai tolak ukurnya dalam mengambil keputusan untuk memebeli produk kita, atau konsumen malah lebih memperhatikan kualitas sebagai tolak ukur keputusan untuk membeli. Jadi antara harga dan kualitas tetaplah kita harus menyesuaikan dengan kondisi konsumen di pasaran.
·
Melakukan pendekatan dan pelyanan yang unik dan
mengesankan konsumen
Kesan pertama adalah moment yang sangat menentukan seorang konsumen untuk datang kembali dan kemudian menjadi pelanggan. Untuk itu kita selaku pengusaha di tuntut untuk jeli dalam membedakan mana kosumen yang pertama kali dan konsumen yang sudah menjadi pelanggan. Perlakuannya memang tidak sama tapi tetap keduanya adalah istimewa. Untuk konsumen yang pertama kali membeli produk kita, hendakanya kita memberikan pelayanan yang ekstra dan maksimal, kita anggap konsumen itu adalah seorang raja. Memberikan service terbaik seperti Senyum, salam , sapa, sopan dan santun.
Untuk konsumen yang sudah menjadi pelanggan kita harus tetap menjaganya dengan menjaga kualitas produk kita, melakukan pendekatan dengan lebih banyak mengenal dan mengetahui pribadinya, menjalin komunikasi dan silaturahmi yang intens. Sehingga apabila sudah terjalin emosi antara kita selaku pengusaha dan konsumen sebagai pelanggan maka usaha kita pun akan terus berjalan dan berumur panjang.
Kesan pertama adalah moment yang sangat menentukan seorang konsumen untuk datang kembali dan kemudian menjadi pelanggan. Untuk itu kita selaku pengusaha di tuntut untuk jeli dalam membedakan mana kosumen yang pertama kali dan konsumen yang sudah menjadi pelanggan. Perlakuannya memang tidak sama tapi tetap keduanya adalah istimewa. Untuk konsumen yang pertama kali membeli produk kita, hendakanya kita memberikan pelayanan yang ekstra dan maksimal, kita anggap konsumen itu adalah seorang raja. Memberikan service terbaik seperti Senyum, salam , sapa, sopan dan santun.
Untuk konsumen yang sudah menjadi pelanggan kita harus tetap menjaganya dengan menjaga kualitas produk kita, melakukan pendekatan dengan lebih banyak mengenal dan mengetahui pribadinya, menjalin komunikasi dan silaturahmi yang intens. Sehingga apabila sudah terjalin emosi antara kita selaku pengusaha dan konsumen sebagai pelanggan maka usaha kita pun akan terus berjalan dan berumur panjang.
·
Jangan terpengaruh oleh aktivitas pesaing.
Sebagai pelaku usaha yang memiliki banyak persaingan. Sering kali kita mengeluh apabila pesaing kita tengah ramai sedangakan usaha kita sepi-sepi saja. Sering kali kita menuduh yang tidak-tidak kepada pesaing kita. Daripada sibuk memikirkan apa yang dilakukan oleh pesiang kita sehigga dagangannya laku, lebih baik kita memikirkan usaha kita, bagaimana caranya agar penjualannya dapat meningkat. Pikirkan setrategi yang dapat menjadi magnet untuk para konsumen datang dan beralih ke tempat usaha kita. Seperti halnya apa yang sudah di jelaskan di atas, kita harus melakukan inovasi produk, memberikan harga yang bersaing dan memberikan pelayanan terbaik sehingga dapat membuat para konsumen balik lagi dan mau berlangganan dengan kita.
2.2. PENGERTIAN
STRATEGI
·
Oxpord Pocked Dictionary
“merupakan seni perang, khususnya perencanaan
gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang layak, rencana
tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik dan sebainya”.
·
Alfred Chandler (1962) Strategy and
structure
“merupakan penetapan sasaran dan tujuan jangka
panjang sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu.
·
Robert D Buzzell & Bradley T Gale
(1987)
“Strategi adalah
kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang mempunyai
dampak yang besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini biasanya
melibatkan koinitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti dengan
mudah”.
·
Kenneth Andrew (1971) Konsep Strategi
Kooperatif
“Strategy adalah pola
sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk
mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang
di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa
perusahaan ini”.
·
Mintzberg
Dalam manajeman strategi yang baru, Mintzberg
mengemukakan 5P yang sama artinya dengan strategi, yaitu:
1. Strategi adalah Perencanaan (Plan)
Konsep strategi tidak
lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan untuk
mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi, tidak selamanya strategi
adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan. Strategi juga
menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya. Sebagai contoh,
McDonald’s yang selama bertahun-tahun memegang teguh dan melaksanakan secara
konsisten prinsip kualitas, pelayanan, dan kebersihan. Inilah yang menjadi
strategi perusahaan McDonald’s.
2. Strategi adalah Pola (Patern)
Menurut Mintzberg,
srtattegi adalah pola (strategy is patern), yang selanjutnya disebut
sebagai intended strategy, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa
depan. Atau disebut juga sebagai realized strategy karena
telah dilakukan oleh perusahaan.
3. Strategi adalah Posisi (Position)
Yaitu memposisikan
produk tertentu ke pasar tertentuyang dituju. Strategi sebagai posisi menurut
Mintzberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik di mana produk
tertentu bertemu dengan pelanggan, dan melihat ke luar yaitu meninjau berbagai
aspek lingkungan eksternal. Sebagai contoh, perusahaan rokok Marlboro dan
Sempoerna Mild merupakan perusahaan yang paling serius mempromosikan produknya
di Indonesia. Masing-masing mempunyai strategi posisi berbeda di pasar.
Marlboro mempromosikan diri sebagai rokok kaum pria sejati yang menyukai
tantangan alam seperti digambarkan melalui iklan-iklannya. Sedangkan Sempoerna
Mild lebih ditujukan kepada generasi muda yang memiliki rokok berkadar tar dan
nikotin ringan.
4. Strategi adalah Perspektif (Perspektif)
Jika dalam arti Pola
dan Posisi cenderung melihat ke bawah dan ke luar, maka sebaliknya dalam
Perspektif cenderung lebih melihat ke dalam yaitu ke dalam organisasi, dan ke
atas yaitu melihat grand vision dari perusahaan.
5. Strategi adalah Permainan (Play)
Dalan arti ini,
strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing.
Suatu merek misalnya meluncurkan merek kedua agar posisinya tetap kukuh dan
tidak tersentuh, karena merek-merek pesaing akan sibuk berperang melawan merek
kedua tadi.
2.3. STRATEGI
BERSAING DALAM BERWIRAUSAHA
Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan
sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa.
Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan strategi
sebagai berikut:
1. Menyangkut
pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh
perusahaan yang berada di pasar pertama. Yang sering terjadi adalah banyak
peniru (iinitator) memperbaiki atau memodifikasi barang dan
jasa untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pembeli. Bila demikian,
wirausaha perlu meinindahkan daya saingnya ke segmen pasar lain dengan
mendoininasi segmen pasar kecil yang dipandang perusahaan besar tidak memiliki
peluang.
2. Perubahan
karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi. Strategi
ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada, Strategi ini menciptakan
inovasi dengan salah satu cara berikut:
a. Menciptakan
manfaat.
b. Meningkatkan
nilai inovasi.
c. Beradaptasi
dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan.
d. Menyajikan apa
yang dianggap bernilai oleh pelanggan.
Bentuk strategi dalam pertumbuhan usaha / perusahaan
a. Strategi
bagi Pemimpin Pasar
Apabila
perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa
pertumbuhan, maka strateginya:
1. Bersikap
menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha harus siap
memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan reputasi
terbaik di mata pelanggan.
2. Bersikap
bertahan dan tidak terlalu agresif. Dalam posisi ini, setiap departemen secara
efektif menemukan keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat membangun
hambatan masuk ke segmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
3. Tidak
boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan.
Perusahaan yang pasif mempertahankan pasarnya akan selalu mengundang pesaing
untuk memasuki pasar. Kegagalan dalam mempertahankan strategi akan memperlemah
perusahaan dalam menanggapi serangan dan pesaing. Bila demikian maka, pesaing
akan menjadi pemimpin pasar (market leader) yang baru.
b. Strategi bagi
Bukan Pemimpin Pasar
Perusahaan yang memasuki tahap pertumbuhan yang memiliki posisi kuat di pasar,
memiliki strategi tertentu. Akan tetapi strategi ini bukan untuk bersaing
dengan market leader.Strategi ini dilakukan dengan cara:
1. Secara
agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang pasar sehingga
tidak tertandingi oleh pesaing. Wirausaha harus memposisikan dirinya dalam
segmen pasar kecil sebagai pemain yang paling dominan. Wirausaha membangun dan
mempertahankan hubungan secara terbuka dengan para pelanggannya. Dalam hal
wirausaha jarang mengabaikan peluang dan selalu memperkuat hubungan melalui
pelayanan yang istimewa dan atas kebutuhan pelanggan.
2. Mengembangkan
strategi sebagai follower leader. Dalam kondisi ekonomi yang
baik, perusahaan yang mengikuti strategi ini bisa berhasil. Ancaman untuk
strategi ini adalah jika pelanggan tidak lagi memandang perusahaan pemasok
sebagai pilihan pertama. Selain itu, pasar dengan produk dan jasa sejenis(undifferentiated), bukanlah
pasar yang menarik untuk persaingan.
c. Strategi
yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan wirausaha pada tahap pertumbuhan, di antaranya:
1. Pertahanan
bersaing. Agar tetap dapat bersaing, maka pengembangan produk dan perluasan
pelayanan perusahaan harus selalu dinamis dan memposisikan perusahaan dalam
keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif dan memperbaiki
keberhasilannya di masa lalu atau memperbaiki produk yang pertama kali
dihasilkannya, sebab jika tidak akan ditinggalkan oleh pasar.
2. Mencoba
untuk produk yang menjadi “pemukul besar ”, dan tidak
berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada. Keberhasilan
perusahaan seperti 3M (Man, Material, Market) tetap mendominasi posisi pasar melalui
pengenalan produk baru secara berkesinambungan.
3. Mengambil
langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik
profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan
perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan individual
yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seseorang yang cakap dan dianggap kunci
dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.
2.4.
BENTUK STRATEGI LAIN BERDASARKAN ASPEK KEMAMPUAN PERUSAHAAN
Bentuk strategi lain berdasarkan aspek kemampuan
perusahaan dalam menghadapi persaingan atau posisi kompetitif dan kemampuan
bisnis, industri dalam menghasilkan laba adalah strategi pertumbuhan,
stabilitas dan pengurangan. (Whellen & Hunger, 2000):
1.
Strategi Integrasi
· Integrasi
kedepan
Strategi yang
dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok
barang dengan pertimbangan tertentu. Strategi ini banyak dijalankan karena
dengan mengambil alih pemasok bahan akan terjadi efisiensi biaya. Contoh
kebijakan integrasi ke depan, seperti: Grosir mengurangi jumlah pedagang
perantara yang akan memasukkan barang dengan langsung dari produsen barang.
· Integrasi
kebelakang
Strategi yang
dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh distributor
dengan pertimbangan tertentu. Strategi ini banyak dijalankan karena dengan
mengambil alih fungsi distributor akan terjadi efisiensi biaya. Contoh
kebijakan integrasi ke belakang, seperti: Hotel membeli armada transportasi
untuk mengurangi pelanggan memakai alat transportasi diluar hotel.
· Integrasi
horisontal
Strategi yang
dijalankan dengan memperluas kegiatan perusahaan ke dalam lokasi geografis yang
berbeda atau menambah rentang produk atau jasa. Contoh kebijakan integrasi
horisontal, seperti: Gramedia, Inie Pasar baru yang membuka usaha di berbagai
wilayah.
Melalui formulasi dan penerapan strategi yang efektif kinerja bisnis dapat
ditingkatkan. Namun karena banyaknya berbagai macam bisnis yang berkembang,
sehingga penentuan strategi sulit secara rinci untuk diuraikan, mengingat
rencana tindakan yang senantiasa berubah. Namun, pada umumnya ada empat unsur
utama strategi yang dapat diidentifikasi, antara lain:
· Sasaran
· Pemahaman
lingkungan
· Penelitian
sumber daya dan kemampuan
· Penerapan
yang efektif
Hal terpenting adalah apabila sebuah bisnis yang sedang berjalan itu memiliki
sumber daya dan kemampuan yang unggul dibanding pesaing-pesaingnya, maka
sepanjang bisnis itu menggunakan strategi yang mampu memanfaatkan sumber daya
dan kemampuan secara efektif, maka bisnis itu akan mempunyai keunggulan
bersaing.
Kemungkinan memepertahankan keunggulan
bersaing itu tergantung pada : tahan lama, dapat ditiru dan kelayakan.
Keinginan dari pihak konsumen menentukan kebijakan strategi yang akan diambil,
dimana pokok-pokok utama dari strategi.
Komitmen akan harga
yang rendah dan dengan kualitas yang tinggi. Bertujuan untuk menawarkan suatu kombinasi
antara harga dan mutu yang mencerininkan bahwa nilai uang merupakan kriteria
yang dominan bagi keputusan konsumen.
1.
Peningkatan
efisiensi biaya
Harga yang rendah dan nilai uang menyebabkan peningkatan efisiensi biaya pada
semua bidang operasi bisnis. Pada saat seperti ini wirausahawan dituntut mampu
melakukan perputaran penjualan yang tinggi dengan biaya operasional yang
seminimal mungkin. Cara terbaik yang perlu dilakukan adalah : penyederhanaan
operasi, memiliki falsafah manajemen organisasai yang mampu membentuk
networking, menyususn rencana tindakan untuk penghematan biaya dan
mengintegrasikan produksi dan distribusi dengan penjualan.
3. Keunggulan
Bersaing
Umumnya perusahaan menerapkan strategi bersaing ini secara eksplisit melalui
kegiatan-kegiatan dari berbagai departemen fungsional perusahaan yang ada.
Pemikiran dasar dari penciptaan strategi bersaing berawal dari pengembangan
formula umum mengenai bagaimana bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya
yang menjadi tujuannya dan kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Pengertian keunggulan bersaing sendiri memiliki dua arti yang
berbeda tetapi saling berhubungan. Pengertian pertama menekankan pada
keunggulan atau superior dalam hal sumber daya dan keahlian yang dimiliki
perusahaan.
Perusahaan yang memiliki kompetensi dalam
bidang pemasaran, manufacturing, dan inovasi dapat menjadikannya sebagai
sumber-sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Melalui ketiga bidang
kompetensi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi sehingga dapat
menghasilkan produk laku di pasaran. Sedangkan pengertian kedua menekankan pada
keunggulan dalam pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini terkait dengan
posisi perusahaan dibandingkan dengan apa pesaingnya. Perusahaan yang terus
memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan kinerja
tersebut memiliki peluang mencapai posisi persaingan yang baik maka sebenarnya
perusahaan telah memiliki modal yang kuat untuk terus bersaing dengan perusahan
lain (Meike Supranoto,10 September 2010).
2.5.
INDIKATOR MENGUKUR KEUNGGULAN BERSAING
Beberapa
indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah
·
keunikan,
Keunikan
produk adalah keunikan produk perusahaan yang memadukan nilai seni dengan
selera pelanggan.
·
jarang dijumpai,
Tidak
mudah dijumpai berarti keberadaannya langka dalam persaingan yang saat ini
dilakukan.
·
tidak mudah ditiru,
Tidak
mudah ditiru berarti dapat ditiru dengan tidak sempurna.
·
tidak mudah diganti,
Sulit
digantikan berarti tidak memiliki pengganti yang sama.
·
harga bersaing.
Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan
untuk menyesuaikan harga produknya dengan harga umum di pasaran.
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
a. Strategi adalah
pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting
untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan
bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan jenis atau akan
menjadi apa perusahaan ini
b. Ada
banyak strategi dalam bersaing diantaranya: strategi bagi pemimpin pasar, bagi
yang bukan pemimpin pasar dan strategi lainnya. Menyangkut pengembangan
keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang
berada di pasar pertama, perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri
yang berbasis pada inovasi.
c. Menerapkan
strategi secara
tepat akan berdampak pada kemampuan mereka (wirausaha) untuk bersaing dengan
usaha lain serta dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan
dengan cara mengembangkan inovasi produknya. Dengan terus menjaga dan
mengembangkan sumber keunggulan bersaingnya maka kelangsungan usaha tersebut
akan tetap terjaga.
3.2.
SARAN
Tingginya tingkat
persaingan yang ada harus dapat menjadi peluang bagi usaha kecil dan
kewirausahaan oleh karena itu para wirausaha tidak hanya berfokus pada strategi
inovasi dan menjalin kemitraan seperti yang telah dibahas sebelumnya, tetapi
strategi yang sangat penting juga yaitu memperhatikan perkembangan kinerjanya
dan berupaya untuk meningkatkan kinerja.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Prof.
Dr. H. Buchari Alma. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta, 2009.
Prof.
Dr. J. Winardi, SE. Enterpreneur & Enterpreneurship. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008.
http://echa89.wordpress.com/2012/06/12/kompetensi-inti-dan-strategi-bersaing-dalam
kewirausahaan-18/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terimakasih telah berkunjung ke blog saya, berkomentarlah dengan sopan .. ^^