Sabtu, 23 Juni 2012

MANGKOKAN


Tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar, walaupun dapat ditemukan tumbuh liar di ladang dan tepi sungai. Mangkokan di sini jarang atau tidak pernah berbunga, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung, dan dapat tumbuh pada ketinggian 1 - 200 m dp1. Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1- 3 m. Batang berkayu, bercabang, bentuknya bulat, panjang, dan lurus. Daun tunggal, bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok, pangkal berbentuk jantung, tepi bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua. Bunga majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau. Biji kecil, keras, dan berwama cokelat. Zaman dahulu, dalam keadaan darurat daunnya digunakan sebagai piring atau mangkok untuk makan bubur sagu sehingga dinamakan daun mangkok. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Perbanyakan dengan setek batang.

Nama Lokal :
Mamanukan (Sunda), godong mangkokan (Jawa). lanido,; ndalido, ranido, ndari (Roti).ai lohoi, ai laun niwel, daun koin, ; daun papeda (Ambon). daun koin, d. mangkok, memangkokan, ; daun papeda, memangkokan, pohon mangkok (Sumatera); Daun mangkok (Menado), mangko-mangko (Makasar).; Goma matari, sawoko (Halmahera), rau paroro (Ternate).; Platitos (Tagalog), saucer leaf, shell leaf (Inggris).;
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Akar dan daun.
INDIKASI :
Akar dan daun mangkokan berkhasiat untuk mengatasi:
- radang payudara,
- pembengkakan dan melancarkan pengeluaran ASI,
- rambut rontok,
- sukar kencing,
- bau badan, dan
- luka.

CARA PEMAKAIAN :
Ambil daun secukupnya lalu direbus dan diminum. Untuk pemakaian luar, daun tua digiling halus, dan dipakai secara setempat.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Radang payudara, pembengkakan disertai bendungan ASI :
daun mangkokan tua secukupnya diremas dengan minyak kelapa  dan sedikit kunyit yang telah diparut. Panaskan di atas api, hangat-  hangat ditaruh pada payudara yang membengkak.

2. Luka :
    Daun mangkokan segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus.
    Taruh di atas luka, lalu dibalut. Ganti 2 - 3 kali sehari.

3. Sukar-kencing :
    Daun mangkokan tua yang masih segar direndam dalarn air panas  beberapa saat.     Angkat, lalu hangat-hangat dikompreskan pada perut bagian bawah.

4. Rambut rontok :
    Daun mangkokan tua yang masih segar secukupnya setelah dicuci    bersih lalu digiling halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa sambil     diaduk sampai seperti bubur. Kernudian saring dan peras. Hasil     perasan dioleskan pada kulit kepala sambil dipijat ringan. Biarkan  sampai mengering, lalu  rambut dicuci sampai bersih. Lakukan setiap    hari.

lengkuas , laos , dan manfaat

Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K Schum.

Kegunaan Lengkuas :

Untuk penyegar (tonikum}, menjaga kesehatan, dan menjaga stamina Pria, dengan beberapa pelengkap, terkenal dengan Jamu Kudu Laos terdiri dari ramuan yaitu :
  1. Laos.
  2. Mengkudu.
  3. Bawang Putih.
  4. Merica.
  5. Kedaung.
  6. Asam jawa.
  7. Gula jawa + gula pasir secukupnya
  8. garam secukupnya.
Cara mengolah
Semua bahan ditumbuk atau diblender sampai halus dijadikan dua kelompok yaitu ;
  1. Lengkuas dengan Mengkudu.
  2. Bawang putih, Merica dan biji kedaung (digoreng sangrai atau sangan).
Setelah digiling sampai halus, semua bahan dicampur dengan Asam Jawa didimasak sampai mendidih selanjutnya gula dan garam dimasukkan, diperas dan disaring. Kudu Laos ini bisa bertahan sampai 24 jam, setelah itu rasanya sudah berobah.


Selain untuk masakan dan Jamu lengkuas masih bisa dipergunkan untuk yang lainnya diantaranya: 

menyembuhkan jamur kulit (panu)
dengan cara bagian yang masih muda dekat tunas diiris melintang dan bagian irisan tadi dicacah dengan pisau kemudian cacahan tadi di tetesi minyak tanah, setelah itu digosokkan pada kulit yang terkena jamur.

Srigading Tanaman Obat

Srigading tumbuhan asli India, tersebar luas di seluruh dunia yang beriklim panas. Tumbuh liar di semak-semak atau pinggir hutan, namun sering ditanam sebagai tanaman hias dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi ± 9 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, berambut, kasap, putih kotor. Daun tunggal, bulat telur, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, permukaan kasap, tulang menyirip, panjang 4 - 11 cm, lebar 2 - 8 cm, duduk berhadapan, hijau. Bunga majemuk bentuk malai, harum, kelopak bentuk corong, berambut, panjang ± 7 mm, tabung mahkota silindris, jingga, mahkota 3 - 5, putih, mekar waktu malam hari dan berjatuhan pada pagi hari. Buah kotak, bulat telur, pipih, panjang ± 1,5 m, cokelat. Biji keras, cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.

Nama Lokal :
Srigading, suruh gading, sarigading, sirih gading,; Kembang pengantin, daun karangan (Jawa).; Coral jasmine, sorrowful tree (Inggris).; Harsinghar, patijataka (India/Pakistan).;


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Demam nifas, demam malaria, ruam kulit, kusta, cacing gelang,; Cacing keremi, nyeri pinggul, pegal pinggang, haid tidak lancar,; Perawatan setelah melahirkan, rematik, cacingan, batuk, ; Radang saluran napas (bronkhitis), sembelit, ketombe.; 

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun, bunga, kulit kayu, dan biji.

INDIKASI :
Bunga dan daun srigading berguna untuk mengatasi:
- demam, demam sehabis bersalin (nifas),
- perawatan setelah bersalin,
- haid tidak lancar,
- rematik,
- ruam kulit, kusta, dan
- cacingan pada anak.

Kulit kayu untuk mengatasi:
- batuk, radang saluran napas (bronkitis), dan
- sembelit.

Biji berguna untuk mengatasi:
- ketombe.

 BEBERAPA CARA PEMAKAIAN 
1. Demam nifas
    Bunga srigading segar sebanyak 10 g dicuci bersih. Rebus dengan
    2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,
    hasil saringan diminum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

2. Demam yang membandel, demam pada malaria
    Daun srigading segar dicuci bersih, lalu makan bersama seiris kecil
    jahe segar.

3. Ruam kulit, kusta
    Beberapa kuntum bunga srigading segar diseduh, lalu diminum
    seperti teh. Lakukan setiap hari.

4. Cacing gelang, cacing keremi
    Air perasan daun srigading sebanyak 1 sendok makan ditambah
    sedikit madu dan garam. Minum malam hari sebelum tidur.
 
5. Demam Nifas 
       
       Bahan 
  • Daun iler , 1/4 genggam
  • Daun jintan , 1/4 genggam
  • Daun sambiloto , 1/4 genggam 
  • Daun srigading , 1/4 genggam
  • Daun legundi , 1/4 genggam
  • Daun sendok , 1/4 genggam
  • Asam kawak , sebesar telur ayam
  • gula aren , seukuran 3 jari 
       Cara meramu  
  • cuci semua bahan sampai bersih , lalu rebus dalam 4 gelas air sampai tersisa 21/4 gelas .
  • setelah dingin , saring air rebusan.
        Aturan pakai 
       minum air saringan 3 kali sehari , masing - masing 3/4 gelas
 
6. Haid tidak lancar / tidak lancar
 
     Bahan  : 
  • daun srigading , 1/5 genggam
  • bunga srigading , 1/5 genggam
  • jintan hitam , 3/4 sdt
  • adas , 1/2 sdt
  • pulosari , seukuran 2 jari
  • bunga kesumba keling , 2 kuntum
  • jeruk nipis , 2 buah
  • gula batu , seukuran telur ayam
   Cara meramu : 
  • cuci semua bahan , lalu potong - potong seperlunya
  • rebus dalam 3 gelas air bersih dan biarkan sampai air rebusan tersisa 21/4 gelas .
  • angkat, dinginkan , dan saring
    Aturan pakai 
    diminum 3 kali sehari , selama haid tidak lancar
 
7. Kusta
 
    Bahan :
    Bunga srigading segar , 1 genggam
 
    Cara meramu
  • cuci bersih kuntum bunga srigading , lalu seduh dengan air panas
  • biarkan hingga dingin
    Aturan pakai
  • minum layaknya ramuan teh . 
  • lakukan setiap hari
8. Nyeri pinggul
 
     Bahan 
     Daun srigading , 1 genggam
 
     Cara meramu :
  • rebus daun srigading  dengan 3 gelas air di atas api kecil
  • biarkan hingga air rebusan bersisa 1 gelas
  • angkat , dinginkan dan saring
      minum ramuan sekaligus

9. reumatik
      
       Bahan 
       daun dan bunga srigading segar , 1 genggam

       Cara meramu : 
  • cuci daun dan bunga srigading, lalu masukkan kedalam panci yang berisi 3 gelas air
  • rebus di atas api kecil , hingga tersisa 1 gelas
  • setelah dingin , saring air rebusan
       Aturan pakai 
       minum ramuan ini sekaligus
       

CATATAN: Perempuan hamil jangan minum rebusan tumbuhan obat ini.


TAPAK DARA

Tapakdara (Catharanthus roseus) banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapakdara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau dipedesaan beriklim tropis.
Ciri-ciri tumbuhan Tapakdara : memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapakdara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji.


Nama Lokal :
Perwinkle (Inggris), Chang Chun Hua (Cina); Keminting Cina, Rumput Jalang (Malaysia); Tapak Dara (Indonesia), Kembang Sari Cina (Jawa); Kembang Tembaga Beureum (Sunda); 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes, Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri, Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak; 
1. Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)

    a. Bahan: 10 - 16 lembar daun tapakdara
        Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
        tinggal 1 gelas
        Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
        sembuh.
 
    b. Bahan: 35 - 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras
        Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
        mendidih hingga tinggal 1 gelas
        Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
        sembuh.
 
    c. Bahan: 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara
        Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
        tinggal 1,5 gelas
        Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.

2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
  
  a. Bahan: 15 - 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan
        Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan
        disaring.
        Cara menggunakan: diminum tiap sore.
    b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
        Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa
        saat dan disaring
        Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.

3. Leukimia     Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras.
     Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring.
     Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

4. Asma dan bronkhitis     Bahan: 1 potong bonggol akar tapakdara
     Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air.
     Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

5. Demam     Bahan: 1 genggam (12 -20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang
     dan akar tapakdara
     Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
     tinggal 1,5 gelas.
     Cara menggunakan: diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.

6. Radang Perut dan disentri
     Bahan: 15 - 30 gram daun tapakdara kering
     Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
     Cara menggunakan: diminum pagi dan sore dan ditambah dengan
     gula kelapa.

7. Kurang darah

     Bahan: 4 putik bunga tapakdara putih.
     Cara membuat: direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar
     rumah semalam.
     Cara menggunakan: diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.

8. Tangan gemetar
     Bahan: 4 - 7 lembar daun tapakdara
     Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
     Cara menggunakan: diminum biasa.

9. Gondong, bengkak, bisul dan borok
     Bahan: 1 genggam daun tapakdara
     Cara membuat: ditumbuk halus.
     Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.

10. Luka bakar

       Bahan: beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras.
       Cara membuat: direndam dengan air, kemudian ditumbuk
       bersama-sama sampai halus.
       Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.

11. Luka baru

       Bahan: 2 - 5 lembar daun tapakdara
       Cara membuat: dikunyah sampai lembut.
       Cara menggunakan: ditempelkan pada luka baru.

PUTRI MALU

PUTRI MALU (Mimosa Pudica) , adalah tanaman liar yang tumbuh di pinggir jalan, tanah lapang, cepat berkembang biak, tumbuh tidur di tanah, kadang-kadang tegak. Batang bulat, berbulu dan berduri. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada yang warna kemerah-merahan). Bila daun disentuh akan menutup (sensitif plant). Bunga bulat seperti bola, warna merah muda, bertangkai.

Nama Lokal :
Putri malu, si kejut, rebah bangun, akan kaget; Han xiu cao (China).;

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Susah tidur (Insomnia), Bronkhitis, Panas tinggi, Herpes,; Reumatik, Cacingan;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Daun, akar, seluruh tanaman, segar atau yang dikeringkan.

KEGUNAAN:
1. Susah tidur (insomnia).
2. Radang saluran nafas (bronchitis).
3. Panas tinggi pada anak-anak.
4. Herpes (radang kulit karena virus).
5. Cacingan (ascariasis).
6. Rheumatik.

PEMAKAIAN: 15 - 60 gram, direbus.


PEMAKAIAN LUAR:
Luka, radang kulit bemanah (piodermi), herpes; Tanaman segar dilumatkan, ditempelkan di tempat yang sakit.

CARA PEMAKAIAN:   
 
1. Insomnia:
    a. Daun mimosa pudica 30 - 60 gr., direbus. Minum.   
    b. - Mimosa pudica (si kejut) 15 gr.
        - Vemonia cinerea (sawi langit) 15 gr.
        - Oxalis repens (calincing) 30 gr., semuanya direbus.


2. Chronic bronchitis:
    a. Akar minosa pudica 60 gr. dan air 600 cc., direbus dengan api
       kecil menjadi 200 cc, dibagi  2 kali minum. 10 hari adalah 1 kuur.
    b. - Mimosa pudica 30 gr.
        - Akar peristrophe roxburghiana 10 gr., keduanya direbus, dibagi
         menjadi 2 dosis/hari.

3. Batuk dengan dahak banyak: Akar putri malu 10 - 15 gr.,  direbus. 
 
4. Ascariasis: 
    adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing gelang.lebih 
    berbahaya dari penyakit cacingan biasa.

    Cara Pemakaian :
    Putri Malu(Mimosa pudica) 15 - 30 gr., direbus. diminum 
 
5. Rheumatik:
    15 gr akar Mimosa pudica direndam dalam arak  putih 500 cc selama
    2 minggu.

KONTRAINDIKASI (DILARANG DIPAKAI): Wanita hamil.

Jumat, 22 Juni 2012

Ketika Kasih Menjadi Petaka



seorang ibu menyayangi anaknya.

kasihpun menjadi petaka, ketika seorang memberi kasih yang terlampau.

menciptakan seorang anak yang SAKIT JIWA.

JIWA yang SAKIT karena kasih yang mubazir..

siapa yang akan di salahkan????????????

anak yang labil , ibu protektif

anak yang tak bisa membuat keputusan , ibu yang terlalu membela

anak yang egois , ibu yang terlalu memanja

Jumat, 15 Juni 2012

MAHKOTA DEWA >> phaleria macrocarpa


Mahkota dewa bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya Phaleria papuana, banyak orang yang memperkirakan tanaman ini populasi aslinya dari tanah Papua, Irian Jaya. Di sana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpl. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.

Nama Lokal :
NAMA DAERAH Simalakama (Melayu), makutadewa, makuto mewo, makuto ratu, makuto rojo (Jawa). NAMA ASING - NAMA SIMPLISIA Phaleriae Fructus (buah mahkota dewa).

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT DAN KHASIAT Buah berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus) dan antikanker. Biji berracun. EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioaktivitas ekstrak buah mahkota dewa dengan metode BSLT yang dilanjutkan dengan uji penapisan antikanker in vitro terhadap sel leukemia 1210, menunjukkan toksisitas yang sangat tinggi dan potensial sebagai antikanker. Identifikasi senyawa kimia aktif dalam ekstrak buah mahkota dewa didapat senyawa lignan yang termasuk dalam golongan polifenol dan senyawa syringaresinol (Dra. Vivi Lisdawati MSi, Apt., tesis S-2 di FMIPA UL Suara Pembaruan, Rabu, 9 April 2003).  

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun; daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.

INDIKASI

Kulit buah dan daging buah digunakan untuk:
- disentri,
- psoriasis, dan jerawat.

Daun dan biji digunakan untuk pengobatan:
- penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.

CARA PEMAKAIAN
Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji). Selama beberapa hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Perhatikan efek samping yang timbul.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Disentri
Rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus. Lakukan 2--3 kali dalam sehari.

Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang mengenai kulit, ditandai dengan sisik yang berlapis berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna kemerahan dan rasa gatal atau perih. Bila sisik ini dilepaskan maka akan timbul bintik perdarahan di kulit dibawahnya.

cara pengobatan :
Belah buah mahkota dewa segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai kering. Rebus simplisia ini dengan satu liter air dengan api besar. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing separuhnya. 

Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya.

Eksim, gatal-gatal
Cuci daun mahkota dewa segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut. Ganti 2--3 kali dalam sehari.

Catatan:

Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi.

Bagian buah, terutama bijinya berracun. Jika buah segar dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, sampai pingsan.
Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.

ibu hamil tidak dianjurkan meminum tanaman ini.

Selasa, 12 Juni 2012

KEMBANG KERTAS

Kembang kertas merupakan tanaman asli Meksiko, dan dapat ditemukan sampai ketinggian 1.400 m dpl. Tanaman ini menyukai tempat-tempat terbuka yang terkena cahaya matahari, biasa ditanam secara bergerombol di taman-taman atau di pekarangan sebagai tanaman hias atau bunganya digunakan sebagai bunga potong. Terna menahun yang tumbuh tegak dan berambut kasar ini tingginya sekitar 30-50 cm, daunnya berwarna hijau, letaknya berhadapan. Helaian daun bentuknya memanjang, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, tulang daun melengkung. Bentuk bunganya seperti bunga Aster, dengan warna yang beraneka ragam seperti merah tua, merah muda, kuning atau biru keunguan yang keluar dari ujung batang. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal :
Kembang Kertas, Kembang ratna; Bai fi ju (China)

BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tumbuhan

KEGUNAAN :
- Disentri.
- Kencing nanah
- Bisul (furunculosis)
- Sakit pada puting susu (papilla mammae)

PEMAKAIAN         :
Untuk minum       : 10 - 30 gram, direbus.
Pemakaian Luar    : Secukupnya digiling halus dibubuhkan kebagian yang sakit.

Senin, 11 Juni 2012

DAUN DUDUK , SIKADUDUAK

Daun Duduk atau Sikaduduak (sumatera) merupakan jenis daun yang telah lama di kenal dapat mengobati berbagai penyakit.

Daun duduk dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.500 m dpl. tumbuh liar di tempat terbuka dengan cahaya matahari yang cukup atau sedikit naungan, serta tidak begitu kering. Perdu menahun, tumbuh tegak atau menanjak, tinggi 0,5 - 3 m, dengan kaki yang berkayu. Batang bulat, beruas, permukaan kasar, percabangan simpodial, diameter 2 cm, cokelat. Daun tunggal, berseling, berdaun penumpu, tangkai daun bersayap lebar. Helaian daun lanset, ujung meruncing, pangkal rata, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 - 20 cm, lebar 1,5 - 2 cm, masih muda cokelat, setelah tua hijau. Bunga majemuk, malai, keluar dari ujung batang, mahkota berbentuk kupu-kupu warnanya putih keunguan, berambut halus, pangkal berlekatan. Buah polong, panjang 2,5 - 3,5 cm, lebar 4 - 6 mm, berambut, berisi 4 - 8 biji, masih muda hijau, setelah tua cokelat. Biji kecil, bentuk ginjal, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji.

Nama Lokal :
Genteng cangkeng, ki congcorang, potong kujang,; cen-cen (Sunda), ), daun duduk, sosor bebek, gulu walang,; Gerji,cocor bebek (Jawa). daun duduk , sikaduduak (Sumatera); Three-flowered desmodium (Inggris).;

1. Wasir :
    Ambil 20 g daun segar, dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air
    selama 15 menit. Setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum
    sekaligus. Lakukan setiap hari.

2. Radang ginjal akut, edema :
    Ambil herba daun duduk sebanyak 60 g, dicuci lalu direbus dengan
    3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum
    sekaligus pada pagi hari.

3. Muntah pada kehamilan :
    Ambil herba daun duduk sebanyak 30 g, dicuci lalu dipotong-potong
    seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
    Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali rninum, yaitu pagi, siang,
    dan sore, masing-masing 1/3 gelas.       
      
4. Disentri :
    Ambil herba daun duduk segar sebanyak 30 g, dicuci lalu digiling
    halus. Seduh dengan 3/4 cangkir air panas, biarkan selama 15
    menit. Tambahkan garam seujung sendok teh sambil diaduk. Peras
    dan saring. Hangat-hangat diminum sekaligus.

CATATAN :
Bila berba ini ditambahkan pada ikan asin dan daging, dapat melindungi makanan tersebut dari serbuan lalat dan belatung

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Herba ini rasanya sedikit pahit, sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demam (antipiretik), anti radang (anti-inflamasi), pembunuh parasit (parasitisid), meningkatkan napsu makan (stomakik), dan peluruh kencing (diuretik). KANDUNGAN KIMIA : Daun tumbuhan ini mengandung tanin, alkaloida hipaforin, trigonelin, bahan penyamak, asam silikat, dan K20. Buah daun duduk mengandung saponin, dan flavonoida, sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.

Minggu, 10 Juni 2012

KENCUR


Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah. bunga majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga (labellum) berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan
Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah dan setengah ternaungi.

Nama Lokal :
Kencur (Indonesia, Jawa), Cikur (Sunda), Ceuko (Aceh); Kencor (Madura), Cekuh (Bali), Kencur, Sukung (Minahasa); Asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon), Cekir (Sumba), cakua (SumBar)

kencur juga banyak di gunakan untuk pengobatan, di antaranya...



1. Radang Lambung
    Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.
    Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;
    Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian
    minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.

2. Radang Anak Telinga
    Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala.
    Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2
    sendok air hangat;
    Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

3. Influenza pada bayi
    Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun
    kemukus (lada berekor/ Cubeb)
    Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian
    ditambah beberapa sendok air hangat. 
    Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.

4. Masuk Angin
    Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
    Cara membuat: kencur dikuliti bersih. 
    Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya,
    kemudian minum 1 gelas air putih.Dapat dilakukan 2 kali sehari.

5. Sakit Kepala
    Bahan: 2-3 lembar daun kencur.
    Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.
    Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.

6. Batuk

    a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
        Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring.
        Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.

    b. Bahan            : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari.
        Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;       
        Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.

7. Diare
    a. Bahan            : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
        Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring.
        Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.

    b. Bahan            : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
        Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya.
        Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.

8. Menghilangkan Darah Kotor
    Bahan            : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering,
                           adas pulawaras secukupnya.
    Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian
                           disaring.
    Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.

9. Memperlancar haid
    Bahan           : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua,
                          adas pulawaras secukupnya.
    Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama      
                          dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.

10. Mata Pegal
     Bahan              : 1 potong rimpang
     Cara membuat  : kencur dibelah menjadi 2 bagian.
     Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.

11. Keseleo
     Bahan              : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air.
     Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya.
     Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang  keseleo sebagai bedak.

12. Menghilangkan Lelah.    
      Bahan            :
 1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah.
      Cara membuat :
semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
       Cara menggunakan :
diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk PRIA ditambah dengan 1 potong lengkuas            tepung lada secukupnya.  

13. Pelangsing Tubuh
Caranya , Seduh 1 rimpang kencur ditambah 1 sendok teh tepung beras dan 1 potong gula kelapa dengan segelas air panas. Diamkan beberapa saat kemudian minum 3 kali sehari secara rutin.

14. Asam Urat

bahan :
  • herba cakar ayam , 1 genggam
  • daun gandarusa , 1 genggam
  • daun kompri ukuran sedang , 5 lembar
  • KENCUR , seukuran ibu jari
cara meramu :
  • cuci bersih semua bahan yang akan di gunakan , kemudian giling hingga halus
  • ramuan siap untuk di guanakan 
 aturan pakai :
  • balutkan pada persendian yang sakit / bengkak , kemudian dibalut
  • ganti ramuan 2 - 3 kali sehari

15. Darah Tinggi ( Hipertensi )
bahan:
  • kayu manis , seuluran jari 
  • asam trangguli , seukuran 2 jari
  • KENCUR ,seukuran 11/2 jari
  • daun sena , 1/4 genggam
  • daun pegagan , 1/4 genggam
  • gula aren , seukuran 3 jari
cara meramu :
  • cuci semua bahan, potong-potong , dan rebus dalam 3 gelas air
  • biarkan sampai air rebusan tersisa 21/4 gelas 
  • setelah dingin , saring air rebusan dan bagi untuk 3 kali minum
aturan pakai : 
minum ramuan ini 3 kali sehari
16. Radang Tenggorokan
bahan :
  • herba pecut kuda segar , 50 gr
  • KENCUR ukuran sedang , 2 buah
  • bawang putih, 2 siung
  • air gula , 1/2 cangkir 
cara meramu :
  • cuci semua bahan hingga bersih , lalu tumbuk sampai halus
  • tambahkan air gula, aduk rata , lalu peras , dan saring airnya

aturan pakai :
  • minum air yang terkumpul 3 kali sehari 
  • lakukan selama 3 - 5 hari
catatan : 
ibu hamil dirang meminum ramuan ini, karena dapat menyebabkan keguguran.

sumber :www.iptek.net.id

Kamis, 07 Juni 2012

BUNGA KATARAK >> KITOLOD


Bunga Katarak , Kitolod atau kitolok adalah salah satu jenis tanaman obat,jenis tanaman ini banyak tumbuhsubur di daerah dataran rendah hingga pegunungan yang berhawa dingin dan cenderung lembab/basah.

beberapa khasiat bunga katarak >>ki tolod

obat sakit mata
tanaman kitolot ini bisa untuk mengobati sakit mata khususnya katarak,rabun dan mata minus.
caranya :
  • petik bunga yang sudah mekar lalu rendam dalam air matang sebanyak 1 gelas(200ml) selama lebih kurang 1 jam
  • basuh mata kita dengan air rendaman tadi.
  • efek yang terjadi dapat mengeluarkan lendir seperti tahi mata. 

 
kanker 
bahan :
3 lembar daun ki tolod beserta batang

cara meramu :
  • rebus daun dan batang ki tolod dalam wadah berisi 5 gelas air di atas api kecil
  • biarkan hingga tersisa 1-2 gelas
  •                                                            setelah dingin saring air rebusannya
aturan pakai :
minum rebusan air ini beberapa kali hingga habis dalam 1 hari
 
 
 
 
 
 
 
CATATAN 
  • HATI HATI terhadap getah ki tolod>>bunga katarak karena mengandung racun .
  • bila ingin di gunakan sebagai obat dalam, jangan lebih dari 3 LEMBAR DAUN berikut batangnya.