Tumbuhan
ini sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar, walaupun dapat
ditemukan tumbuh liar di ladang dan tepi sungai. Mangkokan di sini jarang
atau tidak pernah berbunga, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar
matahari atau sedikit terlindung, dan dapat tumbuh pada ketinggian 1 - 200 m
dp1. Perdu tahunan, tumbuh tegak, tinggi 1- 3 m. Batang berkayu, bercabang,
bentuknya bulat, panjang, dan lurus. Daun tunggal, bertangkai, agak tebal,
bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok, pangkal berbentuk jantung, tepi
bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua. Bunga
majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau. Biji
kecil, keras, dan berwama cokelat. Zaman dahulu, dalam keadaan darurat
daunnya digunakan sebagai piring atau mangkok untuk makan bubur sagu sehingga
dinamakan daun mangkok. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah,
atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk makanan
ternak. Perbanyakan dengan setek batang.
|
Nama Lokal :
Mamanukan (Sunda), godong
mangkokan (Jawa). lanido,; ndalido, ranido, ndari (Roti).ai lohoi, ai laun
niwel, daun koin, ; daun papeda (Ambon). daun koin, d. mangkok, memangkokan,
; daun papeda, memangkokan, pohon mangkok (Sumatera); Daun mangkok (Menado),
mangko-mangko (Makasar).; Goma matari, sawoko (Halmahera), rau paroro
(Ternate).; Platitos (Tagalog), saucer leaf, shell leaf (Inggris).;
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Akar dan
daun.
INDIKASI :
Akar dan daun mangkokan berkhasiat
untuk mengatasi:
- radang payudara,
- pembengkakan dan melancarkan
pengeluaran ASI,
- rambut rontok,
- sukar kencing,
- bau badan, dan
- luka.
CARA PEMAKAIAN :
Ambil daun secukupnya lalu direbus
dan diminum. Untuk pemakaian luar, daun tua digiling halus, dan dipakai
secara setempat.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Radang payudara,
pembengkakan disertai bendungan ASI :
daun mangkokan tua secukupnya
diremas dengan minyak kelapa dan sedikit kunyit yang telah diparut.
Panaskan di atas api, hangat- hangat
ditaruh pada payudara yang membengkak.
2. Luka :
Daun mangkokan
segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus.
Taruh di atas
luka, lalu dibalut. Ganti 2 - 3 kali sehari.
3. Sukar-kencing :
Daun mangkokan
tua yang masih segar direndam dalarn air panas beberapa saat. Angkat, lalu hangat-hangat dikompreskan
pada perut bagian bawah.
4. Rambut rontok :
Daun mangkokan tua yang masih segar secukupnya setelah dicuci
bersih lalu digiling halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa sambil
diaduk sampai seperti bubur. Kernudian saring dan peras. Hasil
perasan dioleskan pada kulit kepala sambil dipijat ringan. Biarkan
sampai mengering, lalu rambut dicuci sampai bersih. Lakukan setiap
hari.
|
Sabtu, 23 Juni 2012
MANGKOKAN
lengkuas , laos , dan manfaat
Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan
jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi
maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai
campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas
untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu
saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional
yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K Schum.
Selain untuk masakan dan Jamu lengkuas masih bisa dipergunkan untuk yang lainnya diantaranya:
menyembuhkan jamur kulit (panu)
Kegunaan Lengkuas :
Untuk penyegar (tonikum}, menjaga kesehatan, dan menjaga stamina Pria, dengan beberapa pelengkap, terkenal dengan Jamu Kudu Laos terdiri dari ramuan yaitu :
- Laos.
- Mengkudu.
- Bawang Putih.
- Merica.
- Kedaung.
- Asam jawa.
- Gula jawa + gula pasir secukupnya
- garam secukupnya.
- Cara mengolah
Semua bahan ditumbuk atau diblender sampai halus dijadikan dua kelompok yaitu ;
- Lengkuas dengan Mengkudu.
- Bawang putih, Merica dan biji kedaung (digoreng sangrai atau sangan).
Setelah digiling sampai halus, semua bahan dicampur dengan Asam Jawa
didimasak sampai mendidih selanjutnya gula dan garam dimasukkan, diperas
dan disaring. Kudu Laos ini bisa bertahan sampai 24 jam, setelah itu
rasanya sudah berobah.
Selain untuk masakan dan Jamu lengkuas masih bisa dipergunkan untuk yang lainnya diantaranya:
menyembuhkan jamur kulit (panu)
dengan cara bagian yang masih muda dekat tunas diiris melintang dan
bagian irisan tadi dicacah dengan pisau kemudian cacahan tadi di tetesi
minyak tanah, setelah itu digosokkan pada kulit yang terkena jamur.
Srigading Tanaman Obat
Srigading tumbuhan asli India, tersebar luas di seluruh dunia yang beriklim panas. Tumbuh liar di semak-semak atau pinggir hutan, namun sering ditanam sebagai tanaman hias dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 500 m dpl. Perdu atau pohon kecil, tinggi ± 9 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, berambut, kasap, putih kotor. Daun tunggal, bulat telur, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, permukaan kasap, tulang menyirip, panjang 4 - 11 cm, lebar 2 - 8 cm, duduk berhadapan, hijau. Bunga majemuk bentuk malai, harum, kelopak bentuk corong, berambut, panjang ± 7 mm, tabung mahkota silindris, jingga, mahkota 3 - 5, putih, mekar waktu malam hari dan berjatuhan pada pagi hari. Buah kotak, bulat telur, pipih, panjang ± 1,5 m, cokelat. Biji keras, cokelat. Perbanyakan dengan biji atau setek batang.
Nama Lokal :
Srigading, suruh gading, sarigading, sirih gading,; Kembang pengantin, daun karangan (Jawa).; Coral jasmine, sorrowful tree (Inggris).; Harsinghar, patijataka (India/Pakistan).;
Srigading, suruh gading, sarigading, sirih gading,; Kembang pengantin, daun karangan (Jawa).; Coral jasmine, sorrowful tree (Inggris).; Harsinghar, patijataka (India/Pakistan).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Demam nifas, demam malaria, ruam kulit, kusta, cacing gelang,; Cacing keremi, nyeri pinggul, pegal pinggang, haid tidak lancar,; Perawatan setelah melahirkan, rematik, cacingan, batuk, ; Radang saluran napas (bronkhitis), sembelit, ketombe.;
Demam nifas, demam malaria, ruam kulit, kusta, cacing gelang,; Cacing keremi, nyeri pinggul, pegal pinggang, haid tidak lancar,; Perawatan setelah melahirkan, rematik, cacingan, batuk, ; Radang saluran napas (bronkhitis), sembelit, ketombe.;
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun, bunga, kulit kayu, dan biji.
INDIKASI :
Bunga dan daun srigading berguna untuk mengatasi:
- demam, demam sehabis bersalin (nifas),
- perawatan setelah bersalin,
- haid tidak lancar,
- rematik,
- ruam kulit, kusta, dan
- cacingan pada anak.
Kulit kayu untuk mengatasi:
- batuk, radang saluran napas (bronkitis), dan
- sembelit.
Biji berguna untuk mengatasi:
- ketombe.
BEBERAPA CARA PEMAKAIAN
BEBERAPA CARA PEMAKAIAN
1. Demam nifas
Bunga srigading segar sebanyak 10 g dicuci bersih. Rebus dengan
2 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring,
hasil saringan diminum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.
2. Demam yang membandel, demam pada malaria
Daun srigading segar dicuci bersih, lalu makan bersama seiris kecil
jahe segar.
3. Ruam kulit, kusta
Beberapa kuntum bunga srigading segar diseduh, lalu diminum
seperti teh. Lakukan setiap hari.
4. Cacing gelang, cacing keremi
Air perasan daun srigading sebanyak 1 sendok makan ditambah
sedikit madu dan garam. Minum malam hari sebelum tidur.
5. Demam Nifas
Bahan
Bahan
- Daun iler , 1/4 genggam
- Daun jintan , 1/4 genggam
- Daun sambiloto , 1/4 genggam
- Daun srigading , 1/4 genggam
- Daun legundi , 1/4 genggam
- Daun sendok , 1/4 genggam
- Asam kawak , sebesar telur ayam
- gula aren , seukuran 3 jari
- cuci semua bahan sampai bersih , lalu rebus dalam 4 gelas air sampai tersisa 21/4 gelas .
- setelah dingin , saring air rebusan.
Aturan pakai
minum air saringan 3 kali sehari , masing - masing 3/4 gelas
6. Haid tidak lancar / tidak lancar
Bahan :
- daun srigading , 1/5 genggam
- bunga srigading , 1/5 genggam
- jintan hitam , 3/4 sdt
- adas , 1/2 sdt
- pulosari , seukuran 2 jari
- bunga kesumba keling , 2 kuntum
- jeruk nipis , 2 buah
- gula batu , seukuran telur ayam
Cara meramu :
- cuci semua bahan , lalu potong - potong seperlunya
- rebus dalam 3 gelas air bersih dan biarkan sampai air rebusan tersisa 21/4 gelas .
- angkat, dinginkan , dan saring
Aturan pakai
diminum 3 kali sehari , selama haid tidak lancar
7. Kusta
Bahan :
Bunga srigading segar , 1 genggam
Cara meramu
- cuci bersih kuntum bunga srigading , lalu seduh dengan air panas
- biarkan hingga dingin
Aturan pakai
- minum layaknya ramuan teh .
- lakukan setiap hari
8. Nyeri pinggul
Bahan
Daun srigading , 1 genggam
Cara meramu :
- rebus daun srigading dengan 3 gelas air di atas api kecil
- biarkan hingga air rebusan bersisa 1 gelas
- angkat , dinginkan dan saring
minum ramuan sekaligus
9. reumatik
Bahan
daun dan bunga srigading segar , 1 genggam
Cara meramu :
- cuci daun dan bunga srigading, lalu masukkan kedalam panci yang berisi 3 gelas air
- rebus di atas api kecil , hingga tersisa 1 gelas
- setelah dingin , saring air rebusan
minum ramuan ini sekaligus
CATATAN: Perempuan hamil jangan minum rebusan tumbuhan obat ini.
TAPAK DARA
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes,
Hipertensi, Leukimia, Asma, Bronkhitis, Demam; Radang Perut, Disentri,
Kurang darah, Gondong, Bisul, Borok; Luka Bakar, Luka baru, Bengkak;
1. Diabetes mellitus (sakit gula/kencing manis)
a. Bahan: 10 - 16 lembar daun tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
b. Bahan: 35 - 45 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras
Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
Cara membuat: bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: setelah dingin diminum, diulangi sampai
sembuh.
c. Bahan: 3 lembar daun tapakdara, 15 kuntum bunga tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
a. Bahan: 15 - 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan
Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap sore.
b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa
saat dan disaring
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.
3. Leukimia Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras.
Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
4. Asma dan bronkhitis Bahan: 1 potong bonggol akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
5. Demam Bahan: 1 genggam (12 -20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang
dan akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.
6. Radang Perut dan disentri
Bahan: 15 - 30 gram daun tapakdara kering
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore dan ditambah dengan
gula kelapa.
7. Kurang darah
Bahan: 4 putik bunga tapakdara putih.
Cara membuat: direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar
rumah semalam.
Cara menggunakan: diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.
8. Tangan gemetar
Bahan: 4 - 7 lembar daun tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.
9. Gondong, bengkak, bisul dan borok
Bahan: 1 genggam daun tapakdara
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.
10. Luka bakar
Bahan: beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras.
Cara membuat: direndam dengan air, kemudian ditumbuk
bersama-sama sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.
11. Luka baru
Bahan: 2 - 5 lembar daun tapakdara
Cara membuat: dikunyah sampai lembut.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka baru.
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore setelah makan.
2. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
a. Bahan: 15 - 20 gram daun tapakdara kering, 10 gram bunga krisan
Cara membuat: direbus dengan 2,5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum tiap sore.
b. Bahan: 7 lembar daun atau bunga tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air dan dibiarkan beberapa
saat dan disaring
Cara menggunakan: diminum menjelang tidur.
3. Leukimia Bahan: 20-25 gram daun tapakdara kering, adas pulawaras.
Cara membuat: direbus dengan 1 liter air dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
4. Asma dan bronkhitis Bahan: 1 potong bonggol akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 5 gelas air.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.
5. Demam Bahan: 1 genggam (12 -20 gram) daun tapakdara, 3 potong batang
dan akar tapakdara
Cara membuat: direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1,5 gelas.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa.
6. Radang Perut dan disentri
Bahan: 15 - 30 gram daun tapakdara kering
Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih.
Cara menggunakan: diminum pagi dan sore dan ditambah dengan
gula kelapa.
7. Kurang darah
Bahan: 4 putik bunga tapakdara putih.
Cara membuat: direndam dengan 1 gelas air, kemudian ditaruh di luar
rumah semalam.
Cara menggunakan: diminum pagi hari dan dilakukan secara teratur.
8. Tangan gemetar
Bahan: 4 - 7 lembar daun tapakdara
Cara membuat: diseduh dengan 1 gelas air panas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum biasa.
9. Gondong, bengkak, bisul dan borok
Bahan: 1 genggam daun tapakdara
Cara membuat: ditumbuk halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.
10. Luka bakar
Bahan: beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras.
Cara membuat: direndam dengan air, kemudian ditumbuk
bersama-sama sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka bakar.
11. Luka baru
Bahan: 2 - 5 lembar daun tapakdara
Cara membuat: dikunyah sampai lembut.
Cara menggunakan: ditempelkan pada luka baru.
PUTRI MALU
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Susah tidur (Insomnia), Bronkhitis, Panas tinggi, Herpes,; Reumatik, Cacingan;
Susah tidur (Insomnia), Bronkhitis, Panas tinggi, Herpes,; Reumatik, Cacingan;
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Daun, akar, seluruh tanaman, segar atau yang dikeringkan.
KEGUNAAN:
1. Susah tidur (insomnia).
2. Radang saluran nafas (bronchitis).
3. Panas tinggi pada anak-anak.
4. Herpes (radang kulit karena virus).
5. Cacingan (ascariasis).
6. Rheumatik.
PEMAKAIAN: 15 - 60 gram, direbus.
PEMAKAIAN LUAR:
Luka, radang kulit bemanah (piodermi), herpes; Tanaman segar dilumatkan, ditempelkan di tempat yang sakit.
CARA PEMAKAIAN:
Daun, akar, seluruh tanaman, segar atau yang dikeringkan.
KEGUNAAN:
1. Susah tidur (insomnia).
2. Radang saluran nafas (bronchitis).
3. Panas tinggi pada anak-anak.
4. Herpes (radang kulit karena virus).
5. Cacingan (ascariasis).
6. Rheumatik.
PEMAKAIAN: 15 - 60 gram, direbus.
PEMAKAIAN LUAR:
Luka, radang kulit bemanah (piodermi), herpes; Tanaman segar dilumatkan, ditempelkan di tempat yang sakit.
CARA PEMAKAIAN:
1. Insomnia:
a. Daun mimosa pudica 30 - 60 gr., direbus. Minum.
b. - Mimosa pudica (si kejut) 15 gr.
- Vemonia cinerea (sawi langit) 15 gr.
- Oxalis repens (calincing) 30 gr., semuanya direbus.
2. Chronic bronchitis:
a. Akar minosa pudica 60 gr. dan air 600 cc., direbus dengan api
kecil menjadi 200 cc, dibagi 2 kali minum. 10 hari adalah 1 kuur.
b. - Mimosa pudica 30 gr.
- Akar peristrophe roxburghiana 10 gr., keduanya direbus, dibagi
menjadi 2 dosis/hari.
3. Batuk dengan dahak banyak: Akar putri malu 10 - 15 gr., direbus.
4. Ascariasis:
adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh cacing gelang.lebih
berbahaya dari penyakit cacingan biasa.
Cara Pemakaian :
Putri Malu(Mimosa pudica) 15 - 30 gr., direbus. diminum
5. Rheumatik:
15 gr akar Mimosa pudica direndam dalam arak putih 500 cc selama
2 minggu.
KONTRAINDIKASI (DILARANG DIPAKAI): Wanita hamil.
Jumat, 22 Juni 2012
Ketika Kasih Menjadi Petaka
seorang ibu menyayangi anaknya.
kasihpun menjadi petaka, ketika seorang memberi kasih yang terlampau.
menciptakan seorang anak yang SAKIT JIWA.
JIWA yang SAKIT karena kasih yang mubazir..
siapa yang akan di salahkan????????????
anak yang labil , ibu protektif
anak yang tak bisa membuat keputusan , ibu yang terlalu membela
anak yang egois , ibu yang terlalu memanja
Jumat, 15 Juni 2012
MAHKOTA DEWA >> phaleria macrocarpa
Mahkota dewa bisa ditemukan ditanam di pekarangan sebagai tanaman hias atau di kebun-kebun sebagai tanaman peneduh. Asal tanaman mahkota dewa masih belum diketahui. Menilik nama botaninya Phaleria papuana, banyak orang yang memperkirakan tanaman ini populasi aslinya dari tanah Papua, Irian Jaya. Di sana memang bisa ditemukan tanaman ini. Mahkota dewa tumbuh subur di tanah yang gembur dan subur pada ketinggian 10-1.200 m dpl. Perdu menahun ini tumbuh tegak dengan tinggi 1-2,5 m. Batangnya bulat, permukaannya kasar, warnanya cokelat, berkayu dan bergetah, percabangan simpodial. Daun tunggal, letaknya berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya lanset atau jorong, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin, warnanya hijau tua, panjang 7-10 cm, lebar 2-5 cm. Bunga keluar sepanjang tahun, letaknya tersebar di batang atau ketiak daun, bentuk tabung, berukuran kecil, berwarna putih, dan harum. Buah bentuknya bulat, diameter 3-5 cm, permukaan licin, beralur, ketika muda warnanya hijau dan merah setelah masak. Daging buah berwarna putih, berserat, dan berair. Biji bulat, keras, berwarna cokelat. Berakar tunggang dan berwarna kuning kecokelatan. Perbanyakan dengan cangkok dan bijinya.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH
Simalakama (Melayu), makutadewa, makuto mewo, makuto ratu, makuto rojo (Jawa).
NAMA ASING
-
NAMA SIMPLISIA
Phaleriae Fructus (buah mahkota dewa).
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT
DAN KHASIAT
Buah berkhasiat menghilangkan gatal (antipruritus) dan antikanker. Biji
berracun.
EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bioaktivitas ekstrak buah mahkota
dewa dengan metode BSLT yang dilanjutkan dengan uji penapisan antikanker
in vitro terhadap sel leukemia 1210, menunjukkan toksisitas yang sangat
tinggi dan potensial sebagai antikanker. Identifikasi senyawa kimia
aktif dalam ekstrak buah mahkota dewa didapat senyawa lignan yang
termasuk dalam golongan polifenol dan senyawa syringaresinol (Dra. Vivi
Lisdawati MSi, Apt., tesis S-2 di FMIPA UL Suara Pembaruan, Rabu, 9
April 2003).
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun; daging dan kulit buahnya. Daun dan kulit buah bisa digunakan segar atau yang telah dikeringkan, sedangkan daging buah digunakan setelah dikeringkan.
INDIKASI
Kulit buah dan daging buah digunakan untuk:
- disentri,
- psoriasis, dan jerawat.
Daun dan biji digunakan untuk pengobatan:
- penyakit kulit, seperti ekzim dan gatal-gatal.
CARA PEMAKAIAN
Belum diketahui dosis efektif yang aman dan bermanfaat. Untuk obat yang diminum, gunakan beberapa irisan buah kering (tanpa biji). Selama beberapa hari baru dosis ditingkatkan sedikit demi sedikit, sampai dirasakan manfaatnya. Untuk penyakit berat, seperti kanker dan psoriasis, dosis pemakaian kadang harus lebih besar agar mendapat manfaat perbaikan. Perhatikan efek samping yang timbul.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Disentri
Rebus kulit buah mahkota dewa yang sudah dikeringkan (15 g) dengan dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus. Lakukan 2--3 kali dalam sehari.
Psoriasis
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang mengenai kulit, ditandai dengan sisik yang berlapis berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna kemerahan dan rasa gatal atau perih. Bila sisik ini dilepaskan maka akan timbul bintik perdarahan di kulit dibawahnya.
cara pengobatan :
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang mengenai kulit, ditandai dengan sisik yang berlapis berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna kemerahan dan rasa gatal atau perih. Bila sisik ini dilepaskan maka akan timbul bintik perdarahan di kulit dibawahnya.
cara pengobatan :
Belah buah mahkota dewa segar (tiga buah), bijinya dibuang, lalu iris tipis-tipis dan jemur sampai kering. Rebus simplisia ini dengan satu liter air dengan api besar. Setelah mendidih, kecilkan api dan rebus sampai airnya tersisa seperempatnya. Setelah dingin, saring dan minum airnya sehari dua kali, masing-masing separuhnya.
Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya.
Jika timbul gejala keracunan, turunkan dosis atau hentikan penggunaannya.
Eksim, gatal-gatal
Cuci daun mahkota dewa segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu balut. Ganti 2--3 kali dalam sehari.
Catatan:
Penggunaan tanaman obat harus berdasarkan asas manfaat dan keamanan. Jika bermanfaat untuk penyembuhan penyakit, tetapi tidak aman karena beracun, harus dipikirkan kemungkinan timbulnya keracunan akut maupun keracunan kronis yang mungkin terjadi.
Bagian buah, terutama bijinya berracun. Jika buah segar dimakan langsung, bisa menyebabkan bengkak di mulut, sariawan, mabuk, kejang, sampai pingsan.
Menggunakan dengan dosis berlebihan dalam waktu lama bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala kronis.
ibu hamil tidak dianjurkan meminum tanaman ini.
Selasa, 12 Juni 2012
KEMBANG KERTAS
Kembang kertas merupakan tanaman asli Meksiko, dan dapat ditemukan sampai ketinggian 1.400 m dpl. Tanaman ini menyukai tempat-tempat terbuka yang terkena cahaya matahari, biasa ditanam secara bergerombol di taman-taman atau di pekarangan sebagai tanaman hias atau bunganya digunakan sebagai bunga potong. Terna menahun yang tumbuh tegak dan berambut kasar ini tingginya sekitar 30-50 cm, daunnya berwarna hijau, letaknya berhadapan. Helaian daun bentuknya memanjang, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, tulang daun melengkung. Bentuk bunganya seperti bunga Aster, dengan warna yang beraneka ragam seperti merah tua, merah muda, kuning atau biru keunguan yang keluar dari ujung batang. Perbanyakan dengan biji. | |
Nama Lokal :
Kembang Kertas, Kembang ratna; Bai fi ju (China)
BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tumbuhan
KEGUNAAN : - Disentri. - Kencing nanah - Bisul (furunculosis) - Sakit pada puting susu (papilla mammae) PEMAKAIAN : Untuk minum : 10 - 30 gram, direbus. Pemakaian Luar : Secukupnya digiling halus dibubuhkan kebagian yang sakit. |
Senin, 11 Juni 2012
DAUN DUDUK , SIKADUDUAK
Daun Duduk atau Sikaduduak (sumatera) merupakan jenis daun yang telah lama di kenal dapat mengobati berbagai penyakit.
Daun
duduk dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.500 m dpl. tumbuh
liar di tempat terbuka dengan cahaya matahari yang cukup atau sedikit
naungan, serta tidak begitu kering.
Perdu menahun, tumbuh tegak atau menanjak, tinggi 0,5 - 3 m, dengan kaki
yang berkayu. Batang bulat, beruas, permukaan kasar, percabangan
simpodial, diameter 2 cm, cokelat. Daun tunggal, berseling, berdaun
penumpu, tangkai daun bersayap lebar. Helaian daun lanset, ujung
meruncing, pangkal rata, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 -
20 cm, lebar 1,5 - 2 cm, masih muda cokelat, setelah tua hijau. Bunga
majemuk, malai, keluar dari ujung batang, mahkota berbentuk kupu-kupu
warnanya putih keunguan, berambut halus, pangkal berlekatan. Buah
polong, panjang 2,5 - 3,5 cm, lebar 4 - 6 mm, berambut, berisi 4 - 8
biji, masih muda hijau, setelah tua cokelat. Biji kecil, bentuk ginjal,
warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji.
Nama Lokal :
Genteng cangkeng, ki congcorang, potong
kujang,; cen-cen (Sunda), ), daun duduk, sosor bebek, gulu walang,;
Gerji,cocor bebek (Jawa). daun duduk , sikaduduak (Sumatera); Three-flowered
desmodium (Inggris).;
1. Wasir :
Ambil 20 g daun segar, dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air
selama 15 menit. Setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum
sekaligus. Lakukan setiap hari.
2. Radang ginjal akut, edema :
Ambil herba daun duduk sebanyak 60 g, dicuci lalu direbus dengan
3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum
sekaligus pada pagi hari.
3. Muntah pada kehamilan :
Ambil herba daun duduk sebanyak 30 g, dicuci lalu dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali rninum, yaitu pagi, siang,
dan sore, masing-masing 1/3 gelas.
4. Disentri :
Ambil herba daun duduk segar sebanyak 30 g, dicuci lalu digiling
halus. Seduh dengan 3/4 cangkir air panas, biarkan selama 15
menit. Tambahkan garam seujung sendok teh sambil diaduk. Peras
dan saring. Hangat-hangat diminum sekaligus.
CATATAN :
Bila berba ini ditambahkan pada ikan asin dan daging, dapat melindungi makanan tersebut dari serbuan lalat dan belatung
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Herba ini rasanya sedikit pahit, sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demam
(antipiretik), anti radang (anti-inflamasi), pembunuh parasit
(parasitisid), meningkatkan napsu makan (stomakik), dan peluruh kencing
(diuretik).
KANDUNGAN KIMIA :
Daun tumbuhan ini mengandung tanin, alkaloida hipaforin, trigonelin,
bahan penyamak, asam silikat, dan K20. Buah daun duduk mengandung
saponin, dan flavonoida, sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida,
dan tanin.
Minggu, 10 Juni 2012
KENCUR
Kencur merupakan temu kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Jumlah helaian daun kencur tidak lebih dari 2-3 lembar (jarang 5) dengan susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah. bunga majemuk tersusun setengah duduk dengan kuntum bunga berjumlah antara 4 sampai 12 buah, bibir bunga (labellum) berwarna lembayung dengan warna putih lebih dominan
Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam
dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari, tidak terlalu basah
dan setengah ternaungi.
Nama Lokal :
Kencur (Indonesia, Jawa), Cikur (Sunda), Ceuko
(Aceh); Kencor (Madura), Cekuh (Bali), Kencur, Sukung (Minahasa);
Asauli, sauleh, soul, umpa (Ambon), Cekir (Sumba), cakua (SumBar)
kencur juga banyak di gunakan untuk pengobatan, di antaranya...
1. Radang Lambung
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari.
Cara membuat: kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah; Cara menggunakan: ditelan airnya, ampasnya dibuang, kemudian
minum 1 gelas air putih, dan diulangi sampai sembuh.
2. Radang Anak Telinga
Bahan: 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan ½ biji buah pala.
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2
sendok air hangat;
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
3. Influenza pada bayi
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun
kemukus (lada berekor/ Cubeb)
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian
ditambah beberapa sendok air hangat.
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
4. Masuk Angin
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat: kencur dikuliti bersih.
Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya,
kemudian minum 1 gelas air putih.Dapat dilakukan 2 kali sehari.
5. Sakit Kepala
Bahan: 2-3 lembar daun kencur.
Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.
6. Batuk
a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring.
Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.
b. Bahan : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari.
Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;
Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.
7. Diare
a. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring.
Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.
b. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya.
Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.
8. Menghilangkan Darah Kotor
Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering,
adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian
disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.
9. Memperlancar haid
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua,
adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama
dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.
10. Mata Pegal
Bahan : 1 potong rimpang
Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian.
Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.
11. Keseleo
Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air.
Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya.
Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.
12. Menghilangkan Lelah.
Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk halus dan diberi 2
sendok air hangat;
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
3. Influenza pada bayi
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan 2 lembar daun
kemukus (lada berekor/ Cubeb)
Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian
ditambah beberapa sendok air hangat.
Cara menggunakan: dioleskan/dibobokkan di seputar hidung.
4. Masuk Angin
Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat: kencur dikuliti bersih.
Cara menggunakannya: kencur dimakan dengan garam secukupnya,
kemudian minum 1 gelas air putih.Dapat dilakukan 2 kali sehari.
5. Sakit Kepala
Bahan: 2-3 lembar daun kencur.
Cara membuat: daun kencur ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakannya: dioleskan (sebagai kompres/pilis) pada dahi.
6. Batuk
a. Bahan: 1 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring.
Cara menggunakan : diminum dengan ditambah garam secukupnya.
b. Bahan : 1 rimpang kencur sebesar ibu jari.
Cara membuat : kencur dikuliti sampai bersih dan dikunyah;
Cara menggunakan : airnya ditelan, ampasnya dibuang. Dilakukan setiap pagi secara rutin.
7. Diare
a. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah 1 cangkir air hangat, diperas dan disaring.
Cara menggunakan : diolsekan pada perut sebagai bedak.
b. Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari dan garam secukupnya.
Cara membuat : kencur diparut, kemudian ditambah garam secukupnya.
Cara menggunakan : dioleskan pada perut sebagai bedak.
8. Menghilangkan Darah Kotor
Bahan : 4 rimpang kencur sebesar ibu jari, 2 lembar daun trengguli, 2 biji cengkeh kering,
adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : semua bahan tersebut direbus bersama dengan 1 liter air sampai mendidih kemudian
disaring.
Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari secara teratur.
9. Memperlancar haid
Bahan : 2 rimpang kencur sebesar ibu jari, 1 lembar daun trengguli, 1 biji buah cengkeh tua,
adas pulawaras secukupnya.
Cara membuat : kencur dicincang, kemudian dicampur dengan bahan lain dan direbus bersama
dengan 3 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan : diminum sekali sehari 2 cangkir.
10. Mata Pegal
Bahan : 1 potong rimpang
Cara membuat : kencur dibelah menjadi 2 bagian.
Cara menggunakan : permukaan yang masih basah dipakai untuk menggosok pelupuk mata.
11. Keseleo
Bahan : 1 rimpang kencur dan beras yang sudah direndam air.
Cara membuat : kedua bahan tersebut dipipis dan air secukupnya.
Cara menggunakan : dioleskan/digosokan pada bagian yang keseleo sebagai bedak.
12. Menghilangkan Lelah.
Bahan :
1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah.
Cara membuat :1 rimpang besar kencur, 2 sendok beras digoreng tanpa minyak (sangan) dan 1 biji cabai merah.
semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan :
diminum sekaligus dan diulangi sampai sembuh. Untuk PRIA ditambah dengan 1 potong lengkuas tepung lada secukupnya.
13. Pelangsing Tubuh
Caranya , Seduh 1 rimpang kencur
ditambah 1 sendok teh tepung beras dan 1 potong gula kelapa dengan
segelas air panas. Diamkan beberapa saat kemudian minum 3 kali sehari
secara rutin.
14. Asam Urat
bahan :
14. Asam Urat
bahan :
- herba cakar ayam , 1 genggam
- daun gandarusa , 1 genggam
- daun kompri ukuran sedang , 5 lembar
- KENCUR , seukuran ibu jari
- cuci bersih semua bahan yang akan di gunakan , kemudian giling hingga halus
- ramuan siap untuk di guanakan
- balutkan pada persendian yang sakit / bengkak , kemudian dibalut
- ganti ramuan 2 - 3 kali sehari
15. Darah Tinggi ( Hipertensi )
bahan:
- kayu manis , seuluran jari
- asam trangguli , seukuran 2 jari
- KENCUR ,seukuran 11/2 jari
- daun sena , 1/4 genggam
- daun pegagan , 1/4 genggam
- gula aren , seukuran 3 jari
cara meramu :
- cuci semua bahan, potong-potong , dan rebus dalam 3 gelas air
- biarkan sampai air rebusan tersisa 21/4 gelas
- setelah dingin , saring air rebusan dan bagi untuk 3 kali minum
aturan pakai :
minum ramuan ini 3 kali sehari
16. Radang Tenggorokan
bahan :
- herba pecut kuda segar , 50 gr
- KENCUR ukuran sedang , 2 buah
- bawang putih, 2 siung
- air gula , 1/2 cangkir
cara meramu :
- cuci semua bahan hingga bersih , lalu tumbuk sampai halus
- tambahkan air gula, aduk rata , lalu peras , dan saring airnya
aturan pakai :
- minum air yang terkumpul 3 kali sehari
- lakukan selama 3 - 5 hari
catatan :
ibu hamil dirang meminum ramuan ini, karena dapat menyebabkan keguguran.
sumber :www.iptek.net.id
Kamis, 07 Juni 2012
BUNGA KATARAK >> KITOLOD
Bunga Katarak , Kitolod atau kitolok adalah salah satu jenis tanaman obat,jenis tanaman
ini banyak tumbuhsubur di daerah dataran rendah hingga pegunungan yang berhawa dingin dan
cenderung lembab/basah.
beberapa khasiat bunga katarak >>ki tolod
obat sakit mata
tanaman kitolot ini bisa untuk mengobati sakit mata khususnya katarak,rabun dan mata minus.
caranya :
- petik bunga yang sudah mekar lalu rendam dalam air matang sebanyak 1 gelas(200ml) selama lebih kurang 1 jam
- basuh mata kita dengan air rendaman tadi.
- efek yang terjadi dapat mengeluarkan lendir seperti tahi mata.
kanker
bahan :
3 lembar daun ki tolod beserta batang
cara meramu :
- rebus daun dan batang ki tolod dalam wadah berisi 5 gelas air di atas api kecil
- biarkan hingga tersisa 1-2 gelas
- setelah dingin saring air rebusannya
minum rebusan air ini beberapa kali hingga habis dalam 1 hari
CATATAN
- HATI HATI terhadap getah ki tolod>>bunga katarak karena mengandung racun .
- bila ingin di gunakan sebagai obat dalam, jangan lebih dari 3 LEMBAR DAUN berikut batangnya.
Langganan:
Postingan (Atom)